Sejarah Musik Funk, dan Ciri-Cirinya
Funk adalah genre musik yang berasal dari komunitas Afrika-Amerika pada pertengahan 1960-an ketika musisi menciptakan bentuk musik baru yang berirama dan dapat menari melalui campuran soul, jazz, dan ritme dan blues (R&B). Ini tidak menekankan progresi melodi dan akord dan berfokus pada alur berirama yang kuat dari bassline yang dimainkan oleh bassis elektrik dan bagian drum yang dimainkan oleh perkusi, seringkali dengan tempo yang lebih lambat daripada musik populer lainnya.
Funk biasanya terdiri dari alur perkusi yang kompleks dengan instrumen ritme yang memainkan alur yang saling terkait yang menciptakan nuansa "hipnotis" dan "dapat menari". Funk menggunakan akord diperpanjang kaya warna yang sama ditemukan di jazz bebop, seperti akord minor dengan tambahan ketujuh dan kesebelas, atau akord ketujuh dominan dengan kesembilan dan ketiga belas diubah.
Sejarah Musik Funk
Funk berasal dari pertengahan 1960-an, dengan pengembangan James Brown dari alur khas yang menekankan pada nada yang suram—dengan penekanan berat pada ketukan pertama dari setiap ukuran ("The One"), dan penerapan nada ke-16 yang diayunkan dan sinkopasi pada semua bassline.
Pola drum, dan riff gitar serta musisi rock dan psychedelia yang dipengaruhi Sly and the Family Stone dan Jimi Hendrix, mendorong improvisasi dalam funk. Grup musik lainnya, termasuk Kool and the Gang, Earth, Wind & Fire, Chic, B.T. Express, Loose Ends, Shalamar, The S.O.S. Band, Slave, The Whispers, Cameo, dan Bar-Kays.
Mulai mengadopsi dan mengembangkan inovasi Brown selama tahun 1970-an dan menambahkan esensi R&B ke genre dari awal 1970-an, sementara yang lain seperti Parliament-Funkadelic dan Ohio Players mengikuti jalan Hendrix.
Ciri-ciri Genre Musik Funk
• Musik Funk memiliki ritme musik yang sering terpotong singkat namun berirama.
• Irama bunyi gitar ritme yang tajam, dengan riff yang pendek dan bernada distoris swing.
• Ketukan Perkusi yang dominan dan membuat kita ingin bersenandung
Fakta Musik Funk
1. Kata Funk mulanya berarti bau
Kata funk awalnya berasal dari Bahasa Latin "fumigare" yang berarti merokok. Sementara ahli etnomusikologi Portia Maultsby dan sejarawan seni Robert Farris Thompson menyatakan bahwa ungkapan funk berasal dari kata Afrika Tengah "lu-funki" atau istilah Kikongo "lu-fuki" yang mengacu pada bau menyengat atau bau badan.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, kata funk dalam musik mengalami perubahan makna menjadi santai, seksi, bebas, dan sangat cocok untuk menari.
2. Drum dan Bass Adalah Kunci Utama dari Genre Musik Ini
Bagian inti dari musik funk adalah groove dan basslines. Teknik umum pada gitar bass dalam genre ini adalah memetik keras dan menepuk senar bass dengan tulang ibu jari secara berulang-ulang. Selain itu irama yang digunakan dalam drum juga difokuskan pada ketukan normal lagu dan di luarnya.
3. Penggunaan Terompet dan Olah Vokal yang Unik Juga Menjadi Ciri Khasnya
Bagian terompet dari musik funk terdiri dari saksofon, trombon, dan terompet yang berbeda-beda. Disamping itu aspek utama vokal dalam genre ini adalah untuk efek perkusi. Musik funk dipengaruhi oleh blues dan gospel sehingga akan ada banyak teriakan, yel-yel, gerutuan, rintihan, dan suara lain untuk ditambahkan ke dalam ritme.