Mengenal Sasando, Alat Musik Khas Pulau Rote
Indonesia diperkaya dengan aneka ragam suku bangsa yang memiliki keunikan bahasa, tradisi, dan alat musik masing-masing, salah satunya sasando. Alat musik sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Cara memainkan sasando yaitu dengan dipetik menggunakan jari. Alat musik sasando memiliki suara yang sangat khas.
Alat musik tradisional sasando ini sangat populer di kancah nasional dan internasional. Hal ini didukung dengan sejarahnya yang unik, fungsinya yang cukup beragam, bentuk, jenis, dan cara memainkannya pun terbilang khas dan membutuhkan keterampilan.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord buih jadi permadani ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.
Sejarah Sasando
Alat musik sasando sudah ada dan digunakan masyarakat di Pulau Rote sejak awal abad ke-7. Awalnya, sasando hanya memiliki 7-10 dawai dan menggunakan bahan-bahan alam untuk bagian dawai atau senarnya. Perkembangan alat musik ini cukup panjang, dimulai dari senar yang menggunakan lidi daun, pintalan daun lontar, senar bambu. Sampai akhirnya menggunakan senar kawat yang dibawa oleh orang Portugis yang datang ke Nusa Tenggara Timur dengan melakukan barter.
Pada abad ke-18, sasando mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sasando yang awalnya hanya menggunakan 7 hingga 10 senar kini berkembang menjadi 24 dan 28 senar, kemudian berkembang lagi menjadi 32 hingga 48 senar seperti yang banyak digunakan sekarang.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, sasando pun mulai dimodifikasi dan mengalami perubahan menjadi sasando elektrik yang dibuat oleh seorang guru IPA/Fisika pada tahun 1960 oleh Arnoldus Edon. Meskipun telah dilakukan banyak sekali eksperimen, bunyi yang dihasilkanya pun tidak jauh berbeda dengan suara asli sasando.
Jenis-Jenis Sasando
Terdapat banyak jenis sasando yang berkembang dan dapat dibedakan dari jumlah dawai yang dimilikinya. Namun secara garis besar, sasando tradisional atau akustik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sasando Gong
Sasando gong adalah jenis sasando yang memiliki tangga nada pentatonis dan memiliki 7-12 dawai. Sasando gong seringkali disebut sasandu yang disebut sebagai cikal bakal sasando yang lain. Sasando gong dapat dimainkan oleh pemula dan juga professional. Biasanya sasando gong hanya dimainkan untuk memainkan lagu-lagu tradisional masyarakat di pulau Rote. Tempat resonansi sasando gong dapat dibuka dan ditutup, sehingga mudah sekali dibawa kemanapun.
2. Sasando Biola
Sasando biola merupakan sasando gong yang sudah dikembangkan yang awalnya hanya menggunakan 7, 11, 12 dawai sekarang menjadi 30, 32, 36 dan 48 buah dawai dan memiliki tangga nada diatonis. Karena menggunakan tangga nada diatonis, sasando jenis ini mempunyai kelebihan yaitu dapat memainkan musik yang lebih bervariasi seperti musik atau lagu modern.
Fungsi Sasando
Alat musik sasando memiliki beragam kegunaan, antara lain :
1. Budaya kebanggan Indonesia
Tidak hanya dikenal sebagai budaya lokal, alat musik sasando bahkan sudah dikenal hingga ke mancanegara layaknya gitar dan harpa. Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa dengan memainkan sasando ini kita turut melestarikan budaya bangsa kita sendiri.
2. Media hiburan
Sebagai instrumen kesenian musik, maka tidak jauh-jauh kegunaan alat musik Sasando juga banyak dimainkan sebagai media hiburan masyarakat. Bahkan alat musik tradisional NTT ini juga kerap dijadikan sebagai media wisata bagi masyarakat lokal maupun pendatang.
3. Pengiring upacara adat
Alat musik sasando kerap dimainkan sebagai pengiring upacara adat. Biasanya, instrumen petik ini dimainkan untuk mengiringi upacara adat penyambutan tamu, upacara adat pernikahan, dan acara penting kedaerahan lainnya.
4. Media terapi
Menurut sejarah yang beredar, alat musik sasando dahulu digunakan sebagai alat musik terapi penyembuhan kusta yang banyak menyebar dan diidap masyarakat di Pulau Rote.
5. Fungsi financial
Alat musik yang sudah populer bahkan sampai ke mancanegara ini kerap dijadikan sebagai salah satu media untuk menambah pundi-pundi dan devisa negara. Para pengrajin dapat memproduksi dan menjual Sasando ke pasar. Sementara para pemain Sasando dapat mengajarkan kemampuan bagaimana memainkan alat musik tersebut, bahkan juga dapat menampilkan musik Sasando di berbagai acara.
Akhir Kata
Sasando merupakan alat musik tradisional khas Pulau Rote yang sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Alat musik sasando ini sudah sepatut kita lestarikan bersama. Dengan hadirnya tulisan ini, semoga menjadi salah satu upaya dalam melestarikan dan mengenalkan alat musik sasando.