Mengenal Gambus, Alat Musik Tradisional Khas Riau
Gambus merupakan salah satu jenis alat musik tradisional nusantara yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini merupakan salah satu hasil budaya khas Provinsi Riau.
Gambus memang jarang dikenal masyarakat sehingga tak banyak
yang tahu bentuk dan cara memainkan alat musik ini. Berbeda dengan alat musik tradisional
lainnya, gambus adalah hasil akulturasi budaya islam di Riau. Hal ini sesuai
dengan rekaman sejarah dimana pada masa kerajaan islam masuk ke nusantara, Riau
merupakan salah satu tempat yang banyak disinggahi pedagang dari semenanjung
Arab.
Agar lebih mengenal alat musik khas Provinsi Riau ini, simak
penjelasan berikut. Tapi sebelum itu kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord semata karenamu ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.
Asal Usul Alat Musik Gambus
Walaupun dikenal sebagai alat musik khas Provinsi Riau,
namun dipercaya alat musik gambus dibawa oleh para pedagang Timur Tengah yang
masuk ke perairan Nusantara di sekitar abad ke-7 sampai abad ke-15. Para pedagang
ini tidak hanya datang untuk menjual barang dagangannya saja. Mereka juga
berdakwah dan beberapa justru menetap di daerah pesisir Tanah Air.
Sedikit banyak kebudayaan Timur Tengah pun dibawa ke
masyarakat pribumi. Salah satunya adalah Gambus. Di Sumatera, Gambus mulai
masuk di masyarakat Melayu Riau. Keunikan alat musik petik Gambus ini membuat
masyarakat sekitar terpesona dan mulai tertarik mempelajarinya.
Sementara di Betawi, gambus baru masuk pada awal abad ke-19.
Saat itu, banyak imigran yang berasal dari Yaman Selatan dan Gujarat datang ke
Betawi. Kemudian Gambus menjadi populer di tahun 1940-an, terutama pada acara
pernikahan.
Cara Memainkan Alat Musik Gambus
Alat musik gambus merupakan sebuah instrument musik yang
bisa dimainkan baik secara kelompok maupun perorangan. Gambus juga bisa
dikolaborasikan dengan berbagai musik lainnya termasuk musik modern.
Cara memainkan alat musik gambus yaitu dengan cara dipetik
baik menggunakan jari maupun dengan menggunakan perenting. Jika waktu memainkan
gambus cukup lama, alangkah lebih baik menggunakan perenting. Alat musik gambus
ini biasa dimainkan dengan beberapa alat musik lainnya seperti gendang atau
marawis sehingga suara yang dihasilkan pun semakin indah.
Perkembangan Alat Musik Gambus di Nusantara
Masyarakat Melayu Riau mulanya, memainkan Gambus secara
tunggal dalam mengiringi lagu-lagu yang dinyanyikan sendiri oleh si pemain
Gambus dengan syair-syair Islami sebagai hiburan di dalam rumah dan menyanyikan
syair-syair bertema asmara atau kehidupan sehari-hari sebagai hiburan di atas
perahu saat nelayan sedang memancing maupun menyusuri sungai.
Gambus Melayu biasanya bermain secara spontan tanpa
dipersiapkan atau dirancang dahulu sesuai dengan kondisi, situasi, dan perasaan
yang tercipta dari si pemain Gambus. Penyajian gambus yang berada di dalam
rumah, selain sebagai sarana hiburan secara individu juga sebagai pendekatan
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Namun kini, fungsi alat musik Gambus lebih sering dimainkan
untuk mengiringi tarian Zapin yang diiringi juga dengan beberapa alat musik
lainnya, seperti marawis. Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam
masyarakat Melayu di Riau inilah yang menyebabkan perubahan pandangan masyarakat
terhadap kesenian Gambus dan Zapin. Musik Gambus semakin berkembang sejak
berpindah alih fungsi sebagai pengiring Zapin di pentas. Sehingga, lagu yang
mulanya bernuansa Islami berubah menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.
Meskipun musik Gambus dalam tari zapin berkembang,
mereka tetap tidak mengubah aturan awal dalam tradisi yang sudah hidup pada
masyarakat Melayu Riau.
Itulah informasi mengenasi alat musik tradisional Gambus
yang berasal dari daerah Provinsi Riau, semoga bermanfaat.